Rupanya
pesta pora, hura-hura dan rasa suka cita yang sering dilakukan sampai melampui
batas sudah mulai membudaya di negeri kita yang dalam tanda petik mayoritas
muslim. Pesta penyambutan pergantian tahun sebetulnya merupakan budaya barat,
yang dulu kala tidak pernah dilakukan di Indonesia. Bahkan penyambutan
pergantian tahun bukan hanya sebatas itu saja, dikalangan anak-anak muda momen
ini juga digunakan sebagai momen pesta miras bahkan sampai pesta seks.
Astaghfirullah....
Sudakah
kita merenung, apa yang sudah kita perbuat ditahun kemarin. Berapa berat dosa dan
maksiat yang kita perbuat dan masih seberapa banyak amal kebajikan yang kita
lakukan. Marilah kita bermuhasabah bahwa hidup kita semua akan menuju ke liang
lahat. Mari kita beristighfar dan berniat untuk melakukan yang terbaik sesuai
dengan kemampuan kita dalam mengemban amanah sebagai khalifatullah fil ard. Sesungguhnya
hidup di dunia ini hanyalah sesaat dan semakin bertambahnya waktu kematian pun
semakin dekat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku tidaklah mencintai dunia dan tidak pula
mengharap-harap darinya. Adapun aku tinggal di dunia tidak lain seperti
pengendara yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu meninggalkannya.”(
HR.
Tirmidzi No. 2551. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa
Dho’if Sunan Abi Daud)
Hasan Al
Bashri mengatakan, “Wahai manusia,
sesungguhnya kalian hanya memiliki beberapa hari. Tatkala satu hari hilang,
akan hilang pula sebagian darimu”.
Sikap yang
tepat dalam pergantian tahun baru ini adalah dengan meningkatkan ketaatan
kepada Allah, mengintrospeksi diri, melakukan pembenahan dan pembaruan terhapap
amal-amal perbuatan kita yang rusak, dan memperbaiki hubungan dengan sesama
manusia; terutama keluarga, mulai istri, anak-anak, dan karib kerabat. Karena
seseorang akan dimintai pertanggung jawaban nanti hari kiamat tentang mereka.

Nasehat
Ali bin Abi Tholib,
“(Ketahuilah) dunia itu akan ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat akan ditemui
di depan. Dunia dan akhirat tersebut memiliki bawahan. Jadilah budak akhirat
dan janganlah jadi budak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan
bukanlah hari perhitungan. Sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan
dan bukanlah hari beramal lagi.”
Hendaknya kita berupaya
menjadikan setiap tahun lebih baik daripada tahun yang sebelumnya. Pada
hakekatnya, satu tahun berlalu, berarti satu tahun lebih dekat dengan kuburan.
Maka, hendaknya kita mempergunakan sisa waktu dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan
ketaatan kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar